Laut Merah di kota Jeddah
Pasang tampang tak bersalah dan senyum tulus pada si Bos yang ‘psychotic-sakit’ atau kepada rekan kerja yang ‘munafik-sok asyik’..
Karena kita akan mengajakmu berlibur - jauuuuuhhh ke timur tengah!!
Apalagi kalo kamu adalah benar-benar pencinta dan penikmat pantai sejati, dalam arti benar-benar hanya menikmati panorama paket pantainya itu sendiri tanpa ada ‘unsur-unsur’ lainnya,..
Disinilah tempatnya..
Nikmati akhir minggu di laut merah dari kota Jeddah, kota dimana Siti Hawa; wanita pertama di dunia, dimakamkan..
Mengawali kesenangan seiring dengan berakhirnya hari.. Timbulnya bahagia seiring tenggelamnya matahari senja. Atmospherenya menguatkan bathin yang kadang rapuh.. :)
Sambil menikmati, kita bisa juga bersyukur kepada Nya di mesjid terapung; mesjid yang dibangun di atas laut.. Sambil membayangkan cerita ketika nabi Musa membelah laut merah dengan tongkatnya..
Inilah maksud kami, dimana disini tepat bagi penikmat pantai sejati, karena para pengunjung disini berpakaian tertutup. Jadi tak perlu khawatir ada kelompok tertentu yang tiba-tiba menyerang :)
Duduk manis. Bergandengan tangan. Menunggu bulan menggantikan matahari.
Seakan air mata tak akan pernah mengalir lagi..
Kamis, 13 Juli 2006
Selasa, 16 Mei 2006
MADINAH begitu INDAH
Setelah 6 jam perjalanan darat dari kota Makkah, akhirnya kami sampai di kota Madinah, salah satu kota terfavorit saya. Saya menyebut Madinah sebagai kota neon, karena berbagai macam penerangan menerangi kota ini. Kota madinah ini juga mempunyai banyak julukan, salah satunya adalah Madinah al Munawarah, yang artinya ‘terang benderang’ (gak heran kan kalo kotanya jadi beneran terang benderang)
Lampu-lampu kota disini gak sekedar cuma bentuk lampu konvensional, tapi ada yang membentuk dekorasi di sepanjang dinding kota, atau sebagai ornamen di terowongan jalan.
Katanya sih perancang kota modern ini sama dengan perancang Las Vegas. Wah, persamaan dalam 2 kota yang perbedaannya sangat signifikan!
Tapi kalo pendiri kota Madinah, tak lain tak bukan adalah Nabi Muhammad. SAW. Beliau juga dimakamkan disini, tepatnya di mesjid Nabawi, salah satu mesjid yang dianjurkan untuk dikunjungi bagi umat Moslem.
Mesjid Nabawi juga menyimpan daya magis tersendiri, rasanya seperti melihat istana di negeri dongeng. Lihat saja hasil foto-foto jepretan saya yang hanya menggunakan kamera ponsel 1.3 pixel..
Dengan lighting yang diatur dari mulai lantai sampai menara, karpet, ornamen dinding, tiang, dan atap kubahnya, pokoknya bentuk keseluruhan mesjid ini, membuat saya semakin berani melanggar aturan larangan untuk memotret.
Yang menakjubkan lagi, atap dari beberapa area di dalam mesjid ini, menyerupai payung raksasa berwarna putih yang dapat dibuka tutup...
Oh ya, sholat di Mesjid Masjidil Haram dan Mesjid Nabawi, rasanya seperti Sholat Ied setiap hari. Setiap waktu sholat, kedua mesjid ini akan selalu penuh. Jadinya suasana spiritualnya tetep kejaga. Toko-toko aja pas denger Adzan langsung tutup karena semua pegawainya melaksanakan sholat.
Duh, coba di tanah air ada mesjid seindah ini... :)
Foto-foto di kota Madinah
Sebagian foto-foto dibawah saya ambil ketika sedang berada di dalam bus yang sedang melaju kencang :) maaf kalo gak fokus yaa
Setelah 6 jam perjalanan darat dari kota Makkah, akhirnya kami sampai di kota Madinah, salah satu kota terfavorit saya. Saya menyebut Madinah sebagai kota neon, karena berbagai macam penerangan menerangi kota ini. Kota madinah ini juga mempunyai banyak julukan, salah satunya adalah Madinah al Munawarah, yang artinya ‘terang benderang’ (gak heran kan kalo kotanya jadi beneran terang benderang)
Lampu-lampu kota disini gak sekedar cuma bentuk lampu konvensional, tapi ada yang membentuk dekorasi di sepanjang dinding kota, atau sebagai ornamen di terowongan jalan.
Katanya sih perancang kota modern ini sama dengan perancang Las Vegas. Wah, persamaan dalam 2 kota yang perbedaannya sangat signifikan!
Tapi kalo pendiri kota Madinah, tak lain tak bukan adalah Nabi Muhammad. SAW. Beliau juga dimakamkan disini, tepatnya di mesjid Nabawi, salah satu mesjid yang dianjurkan untuk dikunjungi bagi umat Moslem.
Mesjid Nabawi juga menyimpan daya magis tersendiri, rasanya seperti melihat istana di negeri dongeng. Lihat saja hasil foto-foto jepretan saya yang hanya menggunakan kamera ponsel 1.3 pixel..
Dengan lighting yang diatur dari mulai lantai sampai menara, karpet, ornamen dinding, tiang, dan atap kubahnya, pokoknya bentuk keseluruhan mesjid ini, membuat saya semakin berani melanggar aturan larangan untuk memotret.
Yang menakjubkan lagi, atap dari beberapa area di dalam mesjid ini, menyerupai payung raksasa berwarna putih yang dapat dibuka tutup...
Oh ya, sholat di Mesjid Masjidil Haram dan Mesjid Nabawi, rasanya seperti Sholat Ied setiap hari. Setiap waktu sholat, kedua mesjid ini akan selalu penuh. Jadinya suasana spiritualnya tetep kejaga. Toko-toko aja pas denger Adzan langsung tutup karena semua pegawainya melaksanakan sholat.
Duh, coba di tanah air ada mesjid seindah ini... :)
Maybe once in a life time
Pas siap-siap mau mandi sebelum pergi ke mesjid nabawi untuk melaksanakan sholat maghrib, tina-tiba adzan udah berkumandang dari TV kamar. Gak jadi mandi deh, langsung wudhu aja..
Pas perjalanan dari hotel ke mesjid nabawi yang hanya beberapa meter, tiba-tiba terjadi sesuatu yang jarang terjadi -> Madina diguyur hujan! Wah, saya merasa seperti dimandikan :)
Foto-foto di kota Madinah
Sebagian foto-foto dibawah saya ambil ketika sedang berada di dalam bus yang sedang melaju kencang :) maaf kalo gak fokus yaa
Senin, 15 Mei 2006
BUYER BEWARE!
Sepertinya bangsa Asia (khususnya Indonesia) memang dikenal konsumtif. Umumnya para penjual di Makkah maupun Madinah begitu antusias kalo kami menginjakkan kaki di tokonya. Padahal banyak juga toko yang hanya benar-benar sekedar kami injak. Dan demi kemudahan kami untuk lebih menghambur-hamburkan uang, mereka umumnya memperlajari beberapa atau bahkan semua kata-kata bahasa Indonesia. (walaupun kadang cuma bisa ngomong ‘Indonesia Bagus!’ aja..). Display toko-toko / papan penunjuk wisata pun banyak yang menerangkan dalam bahasa Indonesia. Jadinya ngerasa lebih dianggep aja :) (Terima kasih untuk para Tenaga Kerja dan mahasiswa Indonesia disana)
Tapi kadang-kadang, bahasa Indonesia yang mereka gunakan tidak pada tempatnya. Misalnya ada seorang penjual gelang-gelangan tiba-tiba berteriak,”Marah-marah! Marah-marah!” (Entah dia memang sedang marah-marah, atau maksudnya adalah ‘murah-murah!). Atau ada pedagang lainnya yang menjajakan barangnya sambil berkata “Sakit hati—sakit hati...” Gak ngerti tuh maksudnya apa. Kayanya sih mereka salah berguru..
Terus, penjual disini banyak JEBAKAN lohh.. Dari pas nyampe di bandara King Abdul Aziz aja, udah kerasa tuh ‘hawa’nya. Waktu itu saya lagi ngejinjing travel bag, tiba-tiba seorang Arab bertubuh besar mengambil travel bag tersbut dan langsung menyimpannya di trolley yang sedang dia dorong. Saya kira dia inisiatif bantuin, ternyata setelah itu minta Riyal.. (wah gak syah tuh! Gak ada kesepakatan! :)
Terus pas lagi acara cukur rambut (tahalul) di bukit marwah (salah satu prosedur Umroh), dua orang bocah menghampiri saya dan ayah, langsung mencukur rambut kami tanpa ba-bi-bu. Once again, i was thinking-> how kind they are! Tapi setelah selesai mencukur, mereka dengan kompak menengadahkan tangannya, “5 riyal...”
Terakhir, di jabal rohmah, begitu turun dari bus, saya tiba-tiba dikasih kain kepala dan karangan bunga seperti sedang menyambut pejabat penting. Saya, LAGI-LAGI ngerasa, Wahh baekkk banget yaa!!” Taunya, di belakang dia ada seekor unta besar yang minta dinaiki. (dan tentunya minta dibayar..) (ternyata beliau adalah penjaja unta..)
Lain lagi cerita teman tour saya, masih di areal jabal rohmah, dia tiba-tiba dipotret oleh seorang kameramen polaroid. Setelah fotonya jadi, lagi-lagi langsung minta uang.. :0
Tapi tenang aja, setelah kita ‘dijebak’ dan kita bisa dengan tegas untuk menolak bayar, dan mereka biasanya mau pergi (dengan wajah masam).. :D
Mereka yang suka menjebak itu, umumnya pedagang jalanan dan pedagang liar. Karakteristik pedagang toko lain lagi. Mereka umumnya senang berkelakar, dan kadang emang beneran berkelahi sambil nyakar.. Kalo ampe mereka ngajak berantem-beranteman, berarti mereka udah ngerasa akrab ama kita.. (serem juga ya ‘rasa keakraban’ mereka)
Ada beberapa perbedaan antara pedagang Makkah dan Madinah
Makkah: Suka maksa, ada beberapa pedagang jutek : jual barangnya kaya males-malesan, begitu kita nawar kaya yang pengen ngusir.
Madinah: Gak pernah maksa, tapi sering bilang kita pelit (kalo nawar), lebih murah senyum dan friendable, suka minta TUKER HP!
Beneran! Pas lagi di salah satu toko emas di depan mesjid Nabawi, salah satu penjaganya meminta saya menukarkan HP K700i saya dengan Nokia N-70 nya! Wah, mengherankan! Mengingat secara dari harga, N-70 lebih mahal – lebih baru. Tapi berhubung di HP saya banyak draft penting, ratusan foto2, dan berbagai aplikasi yang bakal repot dan lama untuk ditransfer, akhirnya tukar guling HP itu gak terlaksana.
(Tau gitu, saya kosongin dulu memori HP saya :)
Kecil-kecil pengusaha
Ini dia dagangan favorit saya : KEBAB !!
Sepertinya bangsa Asia (khususnya Indonesia) memang dikenal konsumtif. Umumnya para penjual di Makkah maupun Madinah begitu antusias kalo kami menginjakkan kaki di tokonya. Padahal banyak juga toko yang hanya benar-benar sekedar kami injak. Dan demi kemudahan kami untuk lebih menghambur-hamburkan uang, mereka umumnya memperlajari beberapa atau bahkan semua kata-kata bahasa Indonesia. (walaupun kadang cuma bisa ngomong ‘Indonesia Bagus!’ aja..). Display toko-toko / papan penunjuk wisata pun banyak yang menerangkan dalam bahasa Indonesia. Jadinya ngerasa lebih dianggep aja :) (Terima kasih untuk para Tenaga Kerja dan mahasiswa Indonesia disana)
Tapi kadang-kadang, bahasa Indonesia yang mereka gunakan tidak pada tempatnya. Misalnya ada seorang penjual gelang-gelangan tiba-tiba berteriak,”Marah-marah! Marah-marah!” (Entah dia memang sedang marah-marah, atau maksudnya adalah ‘murah-murah!). Atau ada pedagang lainnya yang menjajakan barangnya sambil berkata “Sakit hati—sakit hati...” Gak ngerti tuh maksudnya apa. Kayanya sih mereka salah berguru..
Terus, penjual disini banyak JEBAKAN lohh.. Dari pas nyampe di bandara King Abdul Aziz aja, udah kerasa tuh ‘hawa’nya. Waktu itu saya lagi ngejinjing travel bag, tiba-tiba seorang Arab bertubuh besar mengambil travel bag tersbut dan langsung menyimpannya di trolley yang sedang dia dorong. Saya kira dia inisiatif bantuin, ternyata setelah itu minta Riyal.. (wah gak syah tuh! Gak ada kesepakatan! :)
Terus pas lagi acara cukur rambut (tahalul) di bukit marwah (salah satu prosedur Umroh), dua orang bocah menghampiri saya dan ayah, langsung mencukur rambut kami tanpa ba-bi-bu. Once again, i was thinking-> how kind they are! Tapi setelah selesai mencukur, mereka dengan kompak menengadahkan tangannya, “5 riyal...”
Terakhir, di jabal rohmah, begitu turun dari bus, saya tiba-tiba dikasih kain kepala dan karangan bunga seperti sedang menyambut pejabat penting. Saya, LAGI-LAGI ngerasa, Wahh baekkk banget yaa!!” Taunya, di belakang dia ada seekor unta besar yang minta dinaiki. (dan tentunya minta dibayar..) (ternyata beliau adalah penjaja unta..)
Lain lagi cerita teman tour saya, masih di areal jabal rohmah, dia tiba-tiba dipotret oleh seorang kameramen polaroid. Setelah fotonya jadi, lagi-lagi langsung minta uang.. :0
Tapi tenang aja, setelah kita ‘dijebak’ dan kita bisa dengan tegas untuk menolak bayar, dan mereka biasanya mau pergi (dengan wajah masam).. :D
Mereka yang suka menjebak itu, umumnya pedagang jalanan dan pedagang liar. Karakteristik pedagang toko lain lagi. Mereka umumnya senang berkelakar, dan kadang emang beneran berkelahi sambil nyakar.. Kalo ampe mereka ngajak berantem-beranteman, berarti mereka udah ngerasa akrab ama kita.. (serem juga ya ‘rasa keakraban’ mereka)
Ada beberapa perbedaan antara pedagang Makkah dan Madinah
Makkah: Suka maksa, ada beberapa pedagang jutek : jual barangnya kaya males-malesan, begitu kita nawar kaya yang pengen ngusir.
Madinah: Gak pernah maksa, tapi sering bilang kita pelit (kalo nawar), lebih murah senyum dan friendable, suka minta TUKER HP!
Beneran! Pas lagi di salah satu toko emas di depan mesjid Nabawi, salah satu penjaganya meminta saya menukarkan HP K700i saya dengan Nokia N-70 nya! Wah, mengherankan! Mengingat secara dari harga, N-70 lebih mahal – lebih baru. Tapi berhubung di HP saya banyak draft penting, ratusan foto2, dan berbagai aplikasi yang bakal repot dan lama untuk ditransfer, akhirnya tukar guling HP itu gak terlaksana.
(Tau gitu, saya kosongin dulu memori HP saya :)
Kecil-kecil pengusaha
Ini dia dagangan favorit saya : KEBAB !!
Minggu, 14 Mei 2006
the TV Show
Wah, tampaknya semua orang ingin jadi idola.. Barusan di TV lokal ada sebuah acara yang benar-benar familiar; kontes menyanyi dengan penilaian via SMS penonton dan digawangi tiga juri! Saya kira nama acaranya adalah ARABIAN IDOL.. tapi ternyata : THE X FACTOR.
Yang makin membuat acara ini mirip dengan American Idol, adalah komposisi dan karakter jurinya ; 2 laki mengapit 1 perempuan.
Saya gak ngerti bahasa mereka, tapi dari mimik, bahasa tubuh dan applause penonton, juri perempuannya selalu memberikan opini dari sisi positif, baik hati dan tidak sombong..
(Related Character : Paula Abdul..hehe)
BTW, para artist 'disini' (disini gak selamanya berarti artis saudi arabia, bisa artis negeri timur tengah lainnya seperi mesir, pakistan, dll) suka bikin kaget :) Pernah suatu sore, saya lagi di dalam kamar mandi. TV kamar lagi masang lagu mirip kasidahan. Secara otomatis, pikiran saya langsung berimajinasi bahwa yang sedang menyanyi di TV itu adalah ibu-ibu berkerudung sambil sedikit bergoyang-goyang kecil sambil menabuh rebana.
Pas saya liat TVnya, ternyata tampilannya benar2 bertolak belakang dengan yang saya bayangkan! Penyanyi ‘kasidahan’ itu terdiri dari 4 wanita bohay berpakaian sexy.. (You can tell lah, as sexy as they wanna be..). Mereka juga kerap meliuk-liukkan badan dengan mimik muka mengundang. Rupanya beberapa wanita timur tengah di luat tanah suci (Makkah+Madinah) sama saja seperti wanita belahan dunia lainnya :)
Yang menarik lagi, video clip disini tidak sekedar mencantumkan nama artis, judul lagu, dan sutradara klip, tapi juga mencantumkan semua pihak yang terlibat! Jadi pas bagian akhir klip, nama make up artist, personal assistant, lighting, camera men, ampe office boy, ikut memeriahkan layar kaca :)
Kadang jadi suka ketuker, barusan nonton video clip apa nonton pelem ya?
Tayangan paling bikin pusing adalah tayangan berbahasa Prancis dengan text Arab
Wah, tampaknya semua orang ingin jadi idola.. Barusan di TV lokal ada sebuah acara yang benar-benar familiar; kontes menyanyi dengan penilaian via SMS penonton dan digawangi tiga juri! Saya kira nama acaranya adalah ARABIAN IDOL.. tapi ternyata : THE X FACTOR.
Yang makin membuat acara ini mirip dengan American Idol, adalah komposisi dan karakter jurinya ; 2 laki mengapit 1 perempuan.
Saya gak ngerti bahasa mereka, tapi dari mimik, bahasa tubuh dan applause penonton, juri perempuannya selalu memberikan opini dari sisi positif, baik hati dan tidak sombong..
(Related Character : Paula Abdul..hehe)
BTW, para artist 'disini' (disini gak selamanya berarti artis saudi arabia, bisa artis negeri timur tengah lainnya seperi mesir, pakistan, dll) suka bikin kaget :) Pernah suatu sore, saya lagi di dalam kamar mandi. TV kamar lagi masang lagu mirip kasidahan. Secara otomatis, pikiran saya langsung berimajinasi bahwa yang sedang menyanyi di TV itu adalah ibu-ibu berkerudung sambil sedikit bergoyang-goyang kecil sambil menabuh rebana.
Pas saya liat TVnya, ternyata tampilannya benar2 bertolak belakang dengan yang saya bayangkan! Penyanyi ‘kasidahan’ itu terdiri dari 4 wanita bohay berpakaian sexy.. (You can tell lah, as sexy as they wanna be..). Mereka juga kerap meliuk-liukkan badan dengan mimik muka mengundang. Rupanya beberapa wanita timur tengah di luat tanah suci (Makkah+Madinah) sama saja seperti wanita belahan dunia lainnya :)
Yang menarik lagi, video clip disini tidak sekedar mencantumkan nama artis, judul lagu, dan sutradara klip, tapi juga mencantumkan semua pihak yang terlibat! Jadi pas bagian akhir klip, nama make up artist, personal assistant, lighting, camera men, ampe office boy, ikut memeriahkan layar kaca :)
Kadang jadi suka ketuker, barusan nonton video clip apa nonton pelem ya?
Tayangan paling bikin pusing adalah tayangan berbahasa Prancis dengan text Arab
Sabtu, 13 Mei 2006
KAMAR KURMA
Mesjid Kuba
Setelah berziarah ke makam Rasullullah, lalu ke mesjid Kuba (mesjid pertama yang dibangun Rasullullah), dilanjutkan ke Jabal uhud (satu-satunya gunung di tengah kota dimana Rasullullah berperang melawan kaum kafir), tiba-tiba kami dibawa ke kebun kurma.
Sejujurnya saya agak-agak males, soalnya kalo cuma melototin deretan pohon kurma, di dekat hotel juga bisa..
Cafe deket hotel dimana banyak pohon kurma disekelilingnya..
Tapi ternyata, di tengah-tengah kebun kurma, ada sebuah gudang dimana kita boleh menyicipi aneka macam kurma dan hasil olahannya (cokelat, kue, dll) SEPUASNYA dan SEKENYANG-KENYANGNYA.. BEBAS..GRATIS!!
Waduh, saya kalut! Cokelat belum habis tertelan, udah ngunyah kue kurma lainnya :D
Catatan kaki
Ada jenis kurma muda, berwarna hijau menyerupai anggur, berkhasiat untuk obat subur, buat yang mandul. Katanya, saking manjurnya khasiat kurma muda ini, salaman aja bisa bikin hamil.. Haehaehaehae, mulai ngayal..
Mesjid Kuba
Setelah berziarah ke makam Rasullullah, lalu ke mesjid Kuba (mesjid pertama yang dibangun Rasullullah), dilanjutkan ke Jabal uhud (satu-satunya gunung di tengah kota dimana Rasullullah berperang melawan kaum kafir), tiba-tiba kami dibawa ke kebun kurma.
Sejujurnya saya agak-agak males, soalnya kalo cuma melototin deretan pohon kurma, di dekat hotel juga bisa..
Cafe deket hotel dimana banyak pohon kurma disekelilingnya..
Tapi ternyata, di tengah-tengah kebun kurma, ada sebuah gudang dimana kita boleh menyicipi aneka macam kurma dan hasil olahannya (cokelat, kue, dll) SEPUASNYA dan SEKENYANG-KENYANGNYA.. BEBAS..GRATIS!!
Waduh, saya kalut! Cokelat belum habis tertelan, udah ngunyah kue kurma lainnya :D
Catatan kaki
Ada jenis kurma muda, berwarna hijau menyerupai anggur, berkhasiat untuk obat subur, buat yang mandul. Katanya, saking manjurnya khasiat kurma muda ini, salaman aja bisa bikin hamil.. Haehaehaehae, mulai ngayal..
Jumat, 12 Mei 2006
Katanya di mekah panas banget ya? Trus orang-orangnya kaya gimana sih?”
Temperatur siang ini lagi 37 derajat C. Katanya kalo lagi musim panas bisa ampe 50 derajat C looh.Tapi hati tetep adem kok.. (hehe beneran) . Dengan semua yang ada disini, panas gak jadi masalah. Coba aja..
Panas terik gak bikin orang-orang ngehindarin matahari. Malah ada yang pake baju tertutup seluruh badan dan wajah, plus warna item pula.
Orang-orang disini murah senyum, dan rajin mengucapkan salam (Assalamu'alaikum). Rasanya nikmat banget bertatap muka, berjabat tangan, beribadah bersama dengan para Moslem dari berbagai bangsa dan berbagai ras. Senyum dan sorot mata mereka begitu tulus.
Saya seperti bertemu dengan para saudara yang udah lama gak ketemu.
Disini saya merasa tidak ingin kemana-mana lagi.
Rasanya ini tempat terakhir saya.. Amien!
Langganan:
Postingan (Atom)